Kebakaran Hebat di TBBM Pertamina Karang-Karangan, Warga Dilarang Unggah di Medsos

Kebakaran hebat melanda Depot Pertamina di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. (FT: Screen Medsos)

SENTRUMnews.com, LUWU –  Sebuah kebakaran hebat melanda Depot Pertamina di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, pada Selasa (22/07/2025) pagi sekitar pukul 09.45 WITA.

Kejadian ini langsung menjadi viral di media sosial dan memicu kepanikan di kalangan warga sekitar.

Menurut informasi yang beredar, kebakaran bermula dari TBBM (Terminal Bahan Bakar Minyak) Depot Pertamina di Karang-Karangan.

Api yang cepat membesar mengeluarkan kepulan asap tebal yang membumbung tinggi ke udara, sehingga mudah terlihat dari kejauhan.

Unggahan akun Instagram @palopoinfo turut menyebarkan informasi tersebut dengan menuliskan, “Kepulan asap tebal membumbung tinggi ke udara membuat warga setempat panik,” tulis akun Instagram ini.

Namun, unggahan tersebut mendapat komentar yang mengejutkan dari salah satu warga, @mr.salerano3, yang menulis, “Hapus ki bosku tabe, dilarang orang upload itu.” tulisnya di komentar.

Pernyataan ini langsung mengundang pro dan kontra di kolom komentar. Pengguna @muhammad_sabrii56 mempertanyakan alasan di balik larangan tersebut, namun @mr.salerano3 menjawab bahwa kejadian itu terjadi sangat dekat dengan rumahnya. Dia menjelaskan warga setempat yang melihat kejadian dan melakukan dokumentasi dilarang mengunggah di media sosial.

“Semua orang yang posting ma’ story di sini, ma’ posting di sini, disuruh semua hapus i,”tulisnya.

Hingga pukul 13.50 WITA, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 58 ribu kali, menandakan tingginya perhatian publik terhadap insiden ini.

Hingga saat ini, pihak berwenang belum mengonfirmasi secara resmi penyebab kebakaran dan jumlah kerugian yang ditimbulkan. Namun, upaya pemadaman kebakaran telah dilakukan oleh tim pemadam kebakaran setempat untuk mengendalikan situasi.

Warga diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah serta Pertamina untuk menghindari kepanikan dan informasi yang tidak akurat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini