BRI Palopo Tuai Protes, Nasabah Sakit Terancam Kehilangan Rumah Agunan
SENTRUMnews.com, PALOPO — Sejumlah warga menggelar aksi protes di depan Kantor Cabang BRI Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (3/11/2025). Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Konsumen BRI Palopo (AMPUNI) membawa spanduk bertuliskan “BRI, Kemanusiaan Mana?”, menyoroti dugaan intimidasi terhadap nasabah kecil.
Koordinator AMPUNI, Rival R, mengatakan aksi itu sebagai bentuk tekanan agar BRI mengevaluasi pelayanan Cabang Palopo yang dinilai merugikan nasabah. “Harusnya pendekatannya manusiawi, bukan represif,” ujar Rival dalam keterangannya.
Salah satu kasus yang mencuat adalah Syamsuriadi, petani asal Kelurahan Salubattang. Ia menunggak cicilan kedua Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dana panen digunakan untuk biaya pengobatan saat sakit. Namun, ia mengaku mendapat surat peringatan dan desakan untuk mengosongkan rumah yang diagunkan.
“Petugas datang, bilang rumah itu harus dikosongkan. Saya masih sakit waktu itu,” kata Syamsuriadi.
AMPUNI mencatat puluhan keluhan serupa, termasuk pemotongan saldo rekening tanpa izin dan hilangnya sertifikat tanah agunan.
“Kami minta direksi BRI turun tangan dan melakukan audit internal segera,” tegas Rival.
Untuk menindaklanjuti, AMPUNI berencana menggelar audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palopo. Mereka akan meminta kejelasan dari pihak BRI terkait keluhan nasabah dan mencari solusi bersama.
Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan polisi, namun hingga berita ini diturunkan, manajemen BRI Cabang Palopo belum memberikan tanggapan resmi.
Kasus ini kembali menyoroti ketegangan antara target kredit dan sisi kemanusiaan dalam layanan perbankan. Kredit boleh macet, tetapi empati terhadap nasabah kecil tetap penting, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung ekonomi.
Hingga berita ini ditayangkan, manajemen BRI Cabang Palopo belum memberikan tanggapan resmi.
(Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan