Harga Gabah Anjlok, Bupati Luwu Timur Ancam Tindak Pembeli di Bawah Rp6.500
SENTRUMnews.com, LUWU TIMUR – Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menegaskan bakal menindak tegas pihak yang membeli gabah petani di bawah harga Rp6.500 per kilogram. Peringatan itu ia sampaikan langsung saat panen padi di kawasan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wotu, Rabu (29/10/2025).
Irwan menegaskan akan menindak tegas pihak yang masih membeli gabah petani di bawah harga Rp6.500 per kilogram. Ia menyebut instruksi itu merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo melalui Menteri Pertanian.
“Masih ada masyarakat kita yang gabahnya dibeli di bawah Rp6.500. Saya sudah sampaikan ke kepala desa untuk melaporkan hal ini. Kalau masih terjadi, kita akan tindak sesuai aturan,” ujar Irwan, mengutip instruksi Presiden Prabowo yang disampaikan melalui Menteri Pertanian.
Irwan menilai langkah pengawasan harga gabah penting untuk memastikan petani memperoleh keuntungan yang layak dari hasil panen, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi pedesaan. Ia menegaskan pemerintah daerah tidak akan membiarkan permainan harga yang merugikan petani.
Panen di lahan percontohan BPP Wotu sendiri mencatat hasil menggembirakan dengan produktivitas mencapai lebih dari delapan ton per hektare—di atas rata-rata daerah. Hasil itu, kata Irwan, akan dijadikan model pengembangan pertanian di wilayah lain.
“Saya berharap hasil seperti ini bisa menjadi role model dan prioritas pengembangan pertanian kita,” katanya.
Dorong Kemandirian Benih dan Baruga Tani
Dalam kesempatan itu, Irwan juga menekankan pentingnya pengelolaan dana desa yang efektif. Ia menyebut setiap desa yang mengelola anggaran sekitar Rp2 miliar seharusnya mampu menghadirkan program nyata bagi petani.
Ia pun mengumumkan rencana pembentukan Baruga Tani, wadah kolaboratif untuk menaungi seluruh kegiatan pertanian di Luwu Timur. “Petani kita harus betul-betul berdaya. Baruga Tani akan menjadi tempat pembelajaran dan koordinasi semua sektor pertanian,” ujarnya.
Koordinator BPP Wotu, Ketut Murtika, menjelaskan bahwa benih yang digunakan di lahan percontohan merupakan varietas Impari 42, yang mampu meningkatkan hasil hingga 30 persen. Program ini, kata dia, diharapkan dapat menjadikan Luwu Timur mandiri benih sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
Panen di Wotu turut dihadiri unsur Forkopimda, perwakilan Bulog Palopo, camat, kepala desa, dan para penyuluh pertanian. Di tengah deru mesin perontok padi, semangat kemandirian pertanian bergema dari Luwu Timur, menandai tekad daerah ini menjaga harga gabah dan menanam masa depan yang lebih adil bagi petani.
(Rs/Aw)

Tinggalkan Balasan