Pandu Juara Bawa Inspirasi dari Blitar, Luwu Timur Siap Cetak Komoditas Desa Unggulan
SENTRUMnews.com, BLITAR — Luwu Timur bersiap mencetak komoditas unggulan desa lewat program Pandu Juara. Dipimpin langsung Bupati Irwan Bachri Syam (Ibas), rombongan melakukan kunjungan kerja ke Blitar, Jawa Timur, Selasa (21/10/2025), untuk menyerap inspirasi dari dua sentra agribisnis nasional: PT Jatinom Indah Group dan Kampung Coklat.
Kunjungan ini menjadi bagian dari strategi Pandu Juara (Pembangunan Desa Unggul, Maju, dan Sejahtera) dalam mendorong transformasi ekonomi desa berbasis komoditas lokal, khususnya ayam petelur dan kakao.
Di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, rombongan disambut langsung oleh CEO PT Jatinom, Sigit Prasetyo. Mereka diajak melihat langsung proses peternakan ayam berbasis teknologi tinggi, dari sistem pencahayaan otomatis, pengaturan suhu kandang, distribusi pakan, hingga pengumpulan telur yang sepenuhnya terotomatisasi.
“Saya terkesan dengan efisiensi sistem ini. Dengan tenaga kerja minimal, hasil produksinya optimal. Konsep ini bisa jadi role model di Luwu Timur,” kata Ibas dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).
Tak hanya soal teknologi, sistem kemitraan plasma juga jadi perhatian. Warga sekitar dilibatkan sebagai mitra dalam pengelolaan kandang sistem open house, sehingga membuka peluang ekonomi baru di desa.
“Inovasi dan keterlibatan warga harus sejalan. Ini prinsip Pandu Juara,” tegasnya.
Hari berikutnya, giliran Kampung Coklat yang menjadi lokasi belajar. Di sini, para kepala desa dan perangkat dari Luwu Timur melihat langsung bagaimana biji kakao yang biasanya dijual mentah bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi, seperti cokelat batang, minuman, hingga atraksi wisata edukatif.
Di Trinit Hall, para peserta tak hanya mengamati, tapi juga ikut praktik langsung membuat olahan cokelat. Mereka juga berdiskusi teknis dengan manajemen Kampung Coklat, termasuk Direktur Produksi Imam Bahrowi dan Direktur Kebun Mustakim.
“Cokelat sekarang bukan cuma soal biji. Tapi juga soal branding, produk olahan, dan nilai tambah,” ujar salah satu peserta.
Kunjungan ini disebut sebagai tonggak awal transformasi dua komoditas unggulan Luwu Timur. Kakao dan ayam akan masuk ke dalam agenda kerja Pandu Juara sebagai proyek strategis desa mandiri berbasis agribisnis.
Luwu Timur juga berencana menjalin kerja sama dengan PT Jatinom dan Kampung Coklat untuk pelatihan, pendampingan teknis, serta sistem kemitraan masyarakat.
“Saya tak ingin ini berhenti di catatan perjalanan. Setiap peserta harus jadi motor perubahan di desanya masing-masing,” tegas Ibas dalam sesi Focus Group Discussion di akhir kunjungan.
Dengan meniru dua model sukses dari Blitar — peternakan ayam modern dan industri cokelat berbasis komunitas — Luwu Timur ingin mendorong kemandirian desa dengan pendekatan teknologi dan inovasi sosial.
Jika berhasil, tak menutup kemungkinan Luwu Timur akan dikenal sebagai lumbung telur dan cokelat premium dari Sulawesi.
(Rs/Gb)
Tinggalkan Balasan