Dr. Gizi Kritik MBG: ‘Saya Mau Anak Papua Makan Ikan Kuah Asam, Sulawesi Kapurung’
SENTRUMnews.com, JAKARTA – Dr. Tan Shot Yen, ahli gizi, mengkritik program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena dinilai kurang memperhatikan makanan khas daerah. Ia menilai hal ini penting untuk kesehatan dan budaya anak-anak di Indonesia.
Dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (24/9/2025) lalu. Dr. Tan menegaskan ingin anak Papua makan ikan kuah asam dan anak Sulawesi makan kapurung sebagai bagian dari menu MBG.
Pernyataan ini memicu diskusi soal pentingnya memasukkan kuliner lokal dalam program gizi nasional agar anak-anak tetap mengenal dan menghargai makanan tradisional.
“Saya mau anak Papua makan ikan kuah asam, saya mau anak Sulawesi makan kapurung,” tegas Dr. Tan dalam video yang dilihat Sentrum, Jumat (26/9/2025).
Dr. Tan juga mengkritik menu yang selama ini disajikan oleh dapur MBG di berbagai daerah, yang dianggap kurang mengakomodasi pangan lokal.
“Apa ini mau sampai kapan makan burger? Jadi saya setuju ada anak yang tidak suka pangan lokal karena mereka tidak terbiasa,” katanya.
Namun, Dr. Tan menegaskan bahwa permintaan anak-anak soal makanan juga harus diolah secara cerdas oleh dapur, bukan asal mengubah makanan lokal menjadi produk lain tanpa nilai gizi yang jelas.
“Boleh gak ciloknya di modifikasi jadi bakso ikan, Itu kan kalau itu (otaknya) cerdas bisa jalan gito loh ya,” pungkasnya.
Kritik ini membuka diskusi tentang pentingnya mengangkat kekayaan kuliner lokal dalam program gizi nasional sekaligus menjaga keberagaman budaya dan kesehatan anak bangsa.
(**/Jn)

Tinggalkan Balasan