Jurnalis dan Pengawas Pemilu Jadi PAW di KPU Palopo

Kolase Foto: Muhammad Adnan Husain dan Nurmaningsi. (FT: Dok. Ist)

SENTRUMnews.com, PALOPO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo akan segera melantik dua anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) dengan latar belakang unik, yakni seorang jurnalis senior dan mantan pengawas pemilu. Pelantikan ini dinilai krusial untuk memperkuat komposisi KPU yang saat ini hanya diisi dua komisioner aktif.

Kehadiran dua wajah baru ini menjadi angin segar sekaligus harapan baru bagi penyelenggaraan pemilu di Palopo, agar proses demokrasi dapat berjalan lebih optimal dan transparan. Nantinya, KPU Palopo diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan lebih efektif melalui peran PAW yang akan segera dilantik tersebut.

Muhammad Adnan Husain adalah jurnalis berpengalaman di Sulawesi Selatan sejak era 2000-an. Lulusan Akuntansi Universitas Hasanuddin angkatan 1996 ini pernah menulis untuk media besar seperti Fajar Group dan Tempo.

Salah satu karyanya yang dikenal adalah tulisan “Pita Ungu Penghancur Kota” tentang dinamika Pilkada 2013. Saat ini, ia memimpin media lokal Koran Seruya di Luwu Raya.

“Alhamdulillah, saya bersyukur atas kepercayaan ini. Doakan semoga saya dapat menjalankan amanah ini dengan baik,” ujar Muhammad Adnan Husain kepada wartawan, Kamis (26/9/2025).

Satu PAW lainnya adalah Nurmaningsi, yang berpengalaman di bidang pengawasan pemilu. Lulusan STAIN Palopo angkatan 2009 ini pernah menjabat Ketua PPS pada 2018 dan Panwascam di Kecamatan Telluwanua sejak 2023.

Selain itu, Nurmaningsi juga aktif di organisasi KOPRI PMII, yang menambah pengalaman kepemimpinannya. “Pengalaman saya di pengawasan pemilu saya harapkan bisa memberikan kontribusi maksimal di KPU,” ujar Nurmaningsi dengan optimis kepada Sentrum.

Kedua PAW tersebut akan resmi dilantik besok, melengkapi komisioner aktif KPU Palopo yang saat ini hanya diisi oleh Hary Zulficar dan Iswandi Ismail. Meski begitu, satu kursi komisioner masih kosong dan menunggu keputusan lebih lanjut. Posisi tersebut kemungkinan akan diisi dari daftar 20 besar hasil seleksi sebelumnya yang sedang dalam proses evaluasi.

Diketahui, beberapa calon PAW lain memilih jalur karir berbeda, seperti Asbudi Dwi Saputra yang beralih menjadi ASN sebagai dosen, serta Muh Idham dan Muh Safri yang memilih jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dengan kehadiran dua wajah baru ini, diharapkan KPU Palopo semakin solid dan mampu menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu dengan lebih baik ke depan, terutama dalam menghadapi dinamika politik lokal yang semakin kompleks.

(Sn/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini