Finalisasi Geopark Matano, Bupati Lutim Minta Nama ‘Danau Malili’ Dikaji Ulang
SENTRUMnews.com, LUWU TIMUR – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama tim ahli Geosite terus mematangkan pengusulan Geopark Matano menuju status nasional. Rapat finalisasi Draft Peta Deliniasi Geopark digelar di Ruang Rapat Bupati, Rabu (10/9/2025), dengan agenda membahas detail teknis hingga penamaan kawasan danau.
Geopark Matano sendiri diusulkan menjadi taman bumi nasional karena memiliki kekayaan geologi, keanekaragaman hayati, hingga nilai budaya yang tinggi. Status ini diyakini akan mendorong konservasi dan pariwisata berkelanjutan sekaligus memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dalam rapat tersebut, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam menyoroti istilah “Sistem Danau Malili” yang dinilainya berpotensi menimbulkan kebingungan di masyarakat. Ia meminta agar penamaan itu dikaji ulang agar lebih mudah dipahami publik.
“Untuk nama Geopark Matano sudah sesuai, namun untuk penamaan bagian ‘Danau Malili’ sebaiknya dikaji kembali, untuk menghindari tanda tanya bagi masyarakat yang belum tahu penjelasan rinci penentuan nama tersebut,” ujar Irwan.
5 Danau Ikonik Luwu Timur Masuk Peta Geopark
Kepala Disparmudora Luwu Timur, A. Tabacina Akhmad, menjelaskan bahwa istilah Danau Malili sebenarnya mencakup lima danau besar di kawasan Malili, yakni Danau Matano, Towuti, Mahalona, Tarapang Masapi, dan Lantoa.
“Frasa Danau Malili menggambarkan kelima danau tersebut yang berada dalam satu kompleks ekosistem,” kata Tabacina.
Menurutnya, usulan Geopark Matano ke tingkat nasional harus melewati delapan tahapan ketat, mulai dari persiapan dokumen, verifikasi lapangan, hingga keputusan akhir dari Menteri ESDM.
Turut hadir dalam rapat itu Sekretaris Disparmudora Catur Dyan Sintawati, Sekcam Wotu Hasratang, Drafter Peta Deliniasi Muh. Saleh Syam, Dosen Teknik Pertambangan Unanda Ittong Sulle, serta tim website Diskominfo-SP, Samaruddin.
(Rs/Aw)
Tinggalkan Balasan