Silaturahmi Adat Padoe dan Janji Bupati Luwu Timur

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menerima kunjungan Lembaga Adat Suku Padoe. (FT: Ist)

SENTRUMnews.com, LUWU TIMUR – Di tengah arus modernisasi yang kian deras, ruang perjumpaan antara pemerintah dan masyarakat adat tetap menjadi penting.

Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, menerima kunjungan Lembaga Adat Suku Padoe Kecamatan Wasuponda. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Bupati, pada Selasa (19/8), dalam suasana yang lebih menyerupai dialog budaya daripada sekadar audiensi formal.

Hadir sejumlah tokoh adat dan seniman: Ketua Suku Padoe, Meryban Malotu; Ketua Dewan Adat Pusat Padoe, Tandiasa Mbotengu; anggota DPRD Luwu Timur, Erni Malape; hingga para penggerak seni seperti Artika dari Sanggar Seni Molilino dan Emil dari Sanggar Seni Budaya Morokono Towuti.

Dalam kesempatan itu, Irwan menyampaikan dukungannya terhadap rencana Festival Seni Budaya Padoe yang akan digelar tahun depan di Wasuponda. Ia berjanji membantu kebutuhan teknis maupun dukungan lain yang diperlukan.

“Pada prinsipnya kami menyambut baik dan menerima dengan senang hati Suku Padoe, terkait festival yang akan diadakan nantinya. Tulis saja terlebih dahulu apa yang dibutuhkan,” ucapnya, dikutip Rabu (20/8/2025).

Lebih dari sekadar festival, Irwan menekankan pentingnya menjaga bahasa, pakaian adat, ornamen, hingga batik Padoe. Baginya, warisan tersebut bukan hanya identitas lokal, melainkan bagian dari sejarah yang mesti dirawat bersama.

Ketua Suku Padoe, Meryban Malotu, menegaskan festival mendatang bukan sekadar pagelaran seni. Ia menyebut acara itu akan berlangsung tiga sampai empat hari, berisi musyawarah adat, pertunjukan budaya, sekaligus mempertemukan komunitas Padoe dari luar Kabupaten Luwu Timur.

“Kegiatan ini diadakan setiap tiga tahun sekali,” ujarnya.

Sebagai penutup, Suku Padoe menyerahkan sebuah buku berjudul Sejarah Suku Padoe kepada Bupati. Cendera mata ini seakan menegaskan bahwa sejarah dan kebudayaan adalah fondasi yang mengikat hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat.
(Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini