Stok Beras Sulsel Capai Setengah Juta Ton, DPR dan Wagub Sidak Gudang Bulog
SENTRUMnews.com, MAKASSAR – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Makassar, Senin (11/8/2025).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas stok beras di Sulsel. Dalam sidak tersebut, Siti Hediati menegaskan bahwa stok beras di Sulsel dalam kondisi aman dan mencukupi.
“Stoknya aman, bahkan mencapai 500 ribu ton. Sebagian berasal dari impor tahun lalu dan secara bertahap sudah mulai disalurkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).
Teknologi Rice to Rice Jadi Sorotan
Dilaporkan karung-karung beras terlihat tertata rapi di gudang utama, bahkan sebagian ditempatkan di gudang sewaan karena volume yang besar.
Salah satu yang menarik perhatian rombongan DPR RI adalah teknologi rice to rice machine milik Bulog Makassar. Mesin ini berfungsi memoles beras, memisahkan butir patah dan rusak, tanpa mencampur kualitas.
“Mesin ini luar biasa. Beras yang awalnya berkualitas rendah bisa diolah menjadi premium tanpa mengurangi nilai gizi,” jelas Siti Hediati.
Menurutnya, ini bukan bentuk pengoplosan, melainkan peningkatan mutu beras. Ia mendorong agar teknologi tersebut diterapkan di daerah lain.
Intervensi Harga Jadi Sorotan DPR
Selain kualitas beras, DPR RI juga menekankan pentingnya peran Bulog dan Badan Pangan Nasional dalam mengintervensi harga pasar.
“Kalau harga naik, segera keluarkan beras SPHP agar kembali normal. Media juga harus membantu menyuarakan kalau ada permainan harga,” tegas Siti.
Wagub Sulsel: Penting untuk Distribusi yang Terkelola Baik
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyambut baik kunjungan Komisi IV DPR RI. Ia menilai sidak ini penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Kunjungan seperti ini penting untuk memastikan cadangan pangan kita aman dan distribusinya berjalan baik,” ujarnya.
Fatmawati menyatakan komitmen Pemprov Sulsel untuk memperkuat sinergi dengan Bulog dan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga.
Fatmawati juga menyoroti pentingnya teknologi modern dalam pengelolaan pangan. “Teknologi ini menjaga agar masyarakat mengonsumsi beras yang layak, bersih, dan bernutrisi,” katanya.
Ia menyebut beras impor yang dikelola Bulog Makassar saat ini berasal dari tahun 2024 dan memiliki kualitas lebih baik dibanding stok lama tahun 2020.
Dalam kunjungan tersebut, terjadi diskusi antara DPR RI, Bulog, dan Pemprov Sulsel mengenai strategi distribusi, tata kelola stok, serta pemanfaatan teknologi di daerah lain.
Kunjungan ini dinilai mencerminkan kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Dengan stok yang aman dan pengelolaan yang baik, kita bisa menjaga kestabilan pasokan beras, sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” tutup Fatmawati.
(Rs/Jn)
Tinggalkan Balasan