Ani Ditinggal Ibunya di TPI Palopo, Bocah 4 Tahun Itu Kini Menangis di Pelukan Warga
SENTRUMnews.com, PALOPO — Seorang anak perempuan berusia sekitar 4 tahun ditemukan terlantar di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Rabu (6/8/2025) petang.
Anak tersebut diduga sengaja ditinggalkan oleh ibunya setelah sebelumnya dititipkan kepada pedagang sayur di sekitar lokasi.
Kejadian bermula usai waktu salat Asar, saat seorang perempuan menitipkan anaknya kepada seorang penjual sayur di depan bekas Kafe Miramar, tepat di jalan masuk menuju TPI. Ia beralasan hendak melihat perahunya di area pelabuhan. Namun, hingga menjelang waktu Magrib, perempuan itu tak kunjung kembali.
Anak perempuan tersebut mulai menangis, menarik perhatian warga sekitar. Salah seorang warga yang tinggal di belakang Kantor Dinas Perikanan mengambil inisiatif membawa anak tersebut ke rumahnya untuk diamankan.
Berdasarkan pengakuan polos sang anak, ia bernama Ani. Ia menyebut nama ibunya Herlina dan ayahnya Ancong, namun tidak mengetahui alamat rumahnya. Informasi ini menjadi kendala bagi pihak kelurahan dan warga yang mencoba melacak keberadaan keluarganya.
“Anak ini mengaku kedua orang tuanya sudah tidak tinggal bersama. Ia juga tidak tahu di mana rumahnya,” ujar Lurah Ponjalae, Gerhani, dalam laporan resminya diterima redaksi, Rabu malam (6/8/2025).
Hingga pukul 22.30 Wita, Rabu malam, orang tua anak tersebut belum datang menjemput. Saat ini, Ani dititipkan sementara di rumah salah seorang warga, Rani, di RT 04 RW 02, Kelurahan Ponjalae.
“Kami berharap ada pihak keluarga yang segera datang menjemput. Anak ini masih sangat kecil dan tentu membutuhkan perhatian serta perlindungan,” kata Rani, warga yang menampung anak tersebut.
Pihak Kelurahan Ponjalae mengimbau masyarakat yang mengenal orang tua atau keluarga anak tersebut untuk segera melapor ke kantor kelurahan atau aparat setempat.
Pemerintah kelurahan juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pihak terkait apabila dalam waktu dekat tidak ada anggota keluarga yang datang menjemput Ani (anak tersebut).
Perlindungan Anak
Kasus ini menyoroti kembali pentingnya kesadaran kolektif terhadap perlindungan anak, terutama dalam kondisi rumah tangga yang tidak stabil. Anak-anak kerap menjadi korban dari persoalan orang dewasa, yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pengasuhan dan keamanan mereka. (Sn/Jn)
Tinggalkan Balasan