Abaikan Putra Daerah, PT Vale Indonesia Cuma “Rampok” Nikel Luwu Raya
SENTRUMnews.com MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk resmi mengumumkan perombakan besar-besaran jajaran direksi dan dewan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin 28 Juli 2025 lalu.
Perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan itu kini menampilkan wajah baru di level pimpinan. Namun, tak satu pun nama dari Luwu Raya atau Luwu Timur yang dilibatkan dalam struktur manajemen anyar tersebut.
Informasi yang dihimpun, dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui sejumlah perubahan, termasuk: Pengunduran diri Yusuke Niwa dari posisi Komisaris.
Selanjutnya pemberhentian dengan hormat kepada Muhammad Rachmat Kaimuddin (Presiden Komisaris), Edi Permadi (Komisaris), dan Adriansyah Chaniago (Direktur & Chief Human Capital Officer).
Namun di balik perubahan itu, tidak ada satu pun perwakilan dari daerah penghasil nikel, yakni Luwu Raya, yang diakomodir. Kondisi ini menuai kritik tajam dari kelompok masyarakat sipil.
AMPERA: Jangan Hanya Rampok Nikel.?
“Seharusnya PT Vale bisa memasang satu orang dijajaran direksi misalnya komisaris independen, masa orang Luar terus selama puluhan tahun mengambil hasil bumi di Luwu Timur.” ucap Adit, Koordinator AMPERA Sulawesi Selatan, dikutip Sabtu, (2/8/2025).
“Jangan cuma mau “merampok” nikelnya saja, tapi abaiakan tanggungjawab yaitu perhatian.” jelasnya.
Dia melanjutkan, tak dipungkiri PT Vale juga memang banyak merekrut pekerja lokal dari masyarakat sekitar. Akan tetapi, hal itu tidak cukup sebagai salah satu perusahaan tambang nikel terbaik di Asia Tenggara.
“Okelah kontraktor ada warga Luwu Timur, pekerja juga tapi apa itu cukup? Dibanding dengan hasil alam yang mereka ambil? Kan tidak, belum lagi keluhan warga sekitaran tambang.” bebernya.
Dia berharap ke depan PT Vale bisa mempertimbangkan hal tersebut sehingga adanya putra daerah yang dimasukkan dalam jajaran direksi untuk membantu perusahaan.
“Tapi kalau tidak bisa yah sudah, hentikan saja kontraknya, dari pada yang rugi daerah, hasilnya juga tidak sebanding dengan yang mereka keruk.” tandasnya.
Protes warga wilayah PLTA Balambano
Sementara itu, gelombang protes terhadap PT Vale juga muncul dari warga Dusun Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur.
Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Balambano menggelar aksi unjuk rasa di Tugu Nanas, Desa Tabarano, Jumat (1/8/2025). Mereka menuntut listrik gratis dari PLTA Vale yang berdiri tepat di wilayah mereka.
Dalam aksi jilid ketiga ini, sekitar 50 warga membakar ban bekas dan menghadang bus operasional perusahaan.
“Sudah 15 hari sejak RDP (Rapat Dengar Pendapat) digelar, tapi belum ada kabar dari PT Vale. Kesabaran kami habis,” ujar Koordinator Lapangan, Yolan Johan Geso.
Yolan menegaskan, meski PLTA Balambano menjadi jantung energi tambang, warga sekitar justru tak pernah merasakan manfaat langsung. “Ini jantung produksinya Vale, tapi kami tak pernah dilirik,” ungkapnya.
Ia mengultimatum, jika tidak ada respons hingga 13 Agustus 2025, gerakan akan diperluas dengan menggandeng pemuda dan mahasiswa se-Luwu Raya. Titik aksi selanjutnya akan menyasar langsung ke lokasi produksi seperti GET 1 dan GET 6.
Pemkab & PLN Bahas Nasib Listrik Hibah Vale
Di hari yang sama, Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, melakukan pertemuan dengan manajemen PLN UID Sulselrabar di Makassar. Pertemuan ini membahas pemanfaatan daya listrik hibah dari PT Vale sebesar 10,7 megawatt (MW) yang telah diserahkan ke Pemkab.
Irwan berharap daya hibah ini bisa segera dimanfaatkan untuk pelayanan publik dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
PLN merespons positif. Senior Manager Perencanaan PLN UID Sulselrabar, Huslan Husain, mengatakan pihaknya akan membentuk tim teknis untuk mempercepat pemanfaatan jaringan.
Langkah awal, PLN akan: Memasang KWH meter di Sumasang, Desa Sorowako. Kemudian Mengkaji skema pembayaran langsung ke pemerintah daerah dan meninjau ulang kontrak jual beli listrik tahun 1997. (Rs/Jn)
Daftar Lengkap Direksi dan Komisaris PT Vale Indonesia
Direksi:
- Presiden Direktur & CEO: Bernardus Irmanto
- Wakil Presiden Direktur & COO: Abu Ashar
- Chief Human Capital Officer: Heriyanto Agung Putra
- Chief Sustainability & Corporate Affairs Officer: Budiawansyah
- Chief Financial Officer: Rizky Andhika Putra
- Chief Project Officer: Muhammad Asril
- Chief Strategy & Technical Officer: Luke Mahony
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris: Fauambi Syahrul Multhazar
- Wakil Presiden Komisaris: Emily Olson
- Komisaris:
- Kristina Gauthier
- Christopher McCleave
- M. Jasman Panjaitan
- Katherine Angela Oendoen
- Shiro Ima
- Komisaris Independen:
- Rudiantara
- Retno Marsudi
- Marita Alisjahbana
Tinggalkan Balasan