Nginap di Hotel Lutim Kena Pajak, Bapenda Edukasi Pengelola soal PBJT
SENTRUMnews.com LUWU TIMUR — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Luwu Timur terus gencar mengedukasi pelaku usaha perhotelan soal Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang mulai diterapkan di sektor jasa penginapan.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi perpajakan masyarakat sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kegiatan edukasi digelar di Aula Bapenda, Kecamatan Malili, Rabu (30/07/2025), dan diikuti pengelola hotel serta penginapan, seperti Wisma Golden House, Wisma Trans, Hotel I Lagaligo, hingga MJ Guest House.
Dalam kegiatan tersebut, para pelaku usaha menandatangani komitmen bersama untuk taat administrasi pajak hotel.
Kepala Bapenda Lutim yang diwakili Kabid Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Daerah, Chaeruddin Arfah Mustafa, menjelaskan bahwa PBJT dikenakan atas jasa yang dikonsumsi masyarakat seperti layanan penginapan.
“PBJT adalah tanggung jawab pelaku usaha. Mereka yang memungut dan menyetor ke kas daerah,” kata Chaeruddin.
Meski bukan pajak baru, kata dia, implementasi PBJT pada sektor jasa masih butuh banyak sosialisasi agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan wajib pajak dan konsumen.
Dorong Pembayaran Lewat QRIS
Dalam kesempatan itu, Bapenda juga mendorong penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran jasa penginapan. Tujuannya untuk mencegah kebocoran pendapatan dan meningkatkan transparansi transaksi.
“Dengan meningkatnya literasi pajak, kami optimistis sektor perhotelan bisa berkontribusi lebih besar untuk PAD,” tegasnya.
Satpol PP Turun Tangan
Selain Bapenda, Kepala Satpol PP Lutim Indra Fawzy juga hadir dan menekankan pentingnya penegakan Perda Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, khususnya soal PBJT sektor perhotelan.
Edukasi ini akan berlanjut ke wilayah Kecamatan Nuha dan Tomoni. Fokusnya adalah memberikan pemahaman utuh kepada pelaku usaha mengenai tarif, objek pajak, hingga kewajiban pelaporan dan pembayaran.
Sebagai penutup, acara diwarnai kuis interaktif seputar materi yang telah disampaikan. Peserta terlihat antusias mengikuti sesi ini sebagai bentuk evaluasi pemahaman mereka soal PBJT. (Rs/Jn)
Tinggalkan Balasan