Makassar Menuju Kota Digital: Wamendagri Puji Layanan Publik Cepat Tanggap Lewat LONTARA+
SENTRUMnews.com, MAKASSAR — Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengapresiasi langkah Kota Makassar dalam membangun sistem pemerintahan berbasis digital. Menurutnya, digitalisasi di kota ini sudah berjalan konkret dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dalam kunjungan ke Makassar Government Center (MGC), Sabtu (11/10/2025), Bima meninjau langsung aktivitas di Command Center Diskominfo. Di sana, ia melihat bagaimana aduan warga dipantau dan ditindaklanjuti secara real-time melalui sistem yang terintegrasi.
“Ini contoh konkret kota yang siap menjadi model nasional,” ujar Bima, dikutip Senin (13/10/2025). Ia menyebut Makassar sebagai salah satu kota dengan birokrasi digital paling siap di Indonesia.
Menurutnya, kehadiran platform seperti LONTARA+, yang mengintegrasikan berbagai layanan publik dalam satu aplikasi, menjadi bukti kesiapan Makassar sebagai kota digital yang tanggap terhadap kebutuhan warganya.
Didampingi Kepala Dinas Kominfo, Dr. Muhammad Roem, Bima Arya terlihat serius memantau layar besar di lantai 7 MGC. Layar tersebut menampilkan data aduan warga secara real-time. Mulai dari laporan jalan rusak, gangguan layanan, hingga isu ASN bermasalah.
Salah satu aduan yang menarik perhatian Bima adalah soal ASN berstatus P3K yang baru diangkat namun langsung menunjukkan perilaku tak pantas. Aduan itu langsung ditindaklanjuti dalam hitungan jam. “Jadi pengawasan dan pembinaan bisa dilakukan secara cepat,” ujar Bima Arya.
Menariknya, Bima Arya datang ke lokasi menggunakan Bajaj Maxride, moda transportasi listrik yang kini menjadi bagian dari solusi rendah emisi di Kota Daeng. Ia menyebut kehadiran MGC tak hanya sebagai pusat layanan publik, tetapi juga sebagai pusat kendali kota dan inovasi ekonomi digital.
Melalui aplikasi LONTARA+, warga Makassar kini bisa mengakses berbagai layanan hanya lewat ponsel. Mulai dari administrasi kependudukan, layanan kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, izin usaha, lowongan kerja, hingga fitur darurat dan pembelian tiket stadion.
“Bayangkan, warga bisa urus KTP, lapor banjir, sampai beli tiket pertandingan dalam satu aplikasi. Ini bukan mimpi, tapi kenyataan,” kata Roem.
Menuju Pilot Project Nasional
Menurut Bima, sistem digital Pemkot Makassar akan dijadikan sebagai bagian dari pilot project “Emergency One Gate System” oleh Kemendagri. Sistem ini mengintegrasikan berbagai layanan darurat dan aduan publik dalam satu platform untuk percepatan penanganan.
“Insya Allah, Makassar akan jadi salah satu model nasional untuk sistem pelayanan digital terintegrasi. Ini bukti nyata kota yang bertransformasi menuju pemerintahan cerdas,” tegasnya.
Transformasi digital ini disebut Bima Arya bukan hanya soal aplikasi atau teknologi. Lebih dari itu, ini soal kepercayaan publik terhadap pemerintah yang hadir cepat dan responsif.
“Makassar menunjukkan, dengan kemauan politik dan eksekusi yang tepat, negara bisa hadir dalam genggaman warganya,” ucapnya.
Kini, tantangan Makassar adalah menjaga keberlanjutan transformasi ini, agar pelayanan publik benar-benar menyentuh masyarakat hingga ke lorong-lorong kota.
(Rs/Sn)
Tinggalkan Balasan