Forum Inspektorat se-Sulsel, Irjen Kemendagri Dengar ‘Curhat’ Daerah

Suasana forum penguatan pengawasan daerah bersama Irjen Kemendagri dan Inspektorat se-Sulsel di Makassar. (FT: Dok. Hms)

SENTRUMnews.com, MAKASSAR Ruang rapat sederhana di salah satu gedung pemerintahan di Kota Makassar itu mendadak menjadi titik temu penting para pengawal akuntabilitas publik.

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), S. M. Mahendra Jaya, hadir langsung, Jumat (2/9/3025), dalam forum yang mempertemukan seluruh Inspektur Inspektorat dari kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan.

Agenda ini bukan sekadar kunjungan kerja. Ia menjadi ruang penguatan komitmen bersama dalam membenahi wajah pengawasan pemerintahan daerah.

“Saya merasa sangat senang, karena ini pertama kalinya saya bisa hadir di luar daerah sejak menjabat sebagai Irjen Kemendagri,” ujar Mahendra Jaya, membuka pidatonya, dikutip Sabtu (4/10/2025)

Tak heran, Makassar bukan kota yang asing baginya. Sejak 1996 hingga awal 2000-an, Mahendra pernah mengabdi di Sulawesi Selatan. “Mungkin karena ada ikatan khusus,” ucapnya, sembari menyebut undangan dari Makassar sebagai prioritas, dibanding beberapa tawaran dari daerah lain seperti Balikpapan.

Kehadiran Mahendra Jaya tidak disambut dengan karpet merah, melainkan dengan ekspektasi besar dari para Inspektur daerah. Mereka membawa serta beragam cerita, beban, dan tantangan pengawasan yang selama ini tak selalu sampai ke pusat.

Sementara, Kepala Inspektorat Sulawesi Selatan, Marwan Mansyur melihat forum ini sebagai momentum kolektif untuk menyuarakan persoalan mendasar dalam sistem pengawasan di tingkat daerah, dari tumpang tindih regulasi hingga keterbatasan sumber daya dan intervensi politik lokal.

“Pertemuan ini menjadi langkah berharga bagi kami untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi langsung di lapangan,” tambahnya.

Kunjungan Mahendra juga mencerminkan perubahan pendekatan dalam tata kelola pengawasan daerah. Ia menolak melihat inspektorat daerah hanya sebagai lembaga administratif yang menjalankan audit rutin.

Forum ini juga menjadi ruang bagi para Inspektur kabupaten/kota untuk menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan fungsi pengawasan. Marwan menyebut, momen ini sangat langka dan strategis.

“Kehadiran langsung Irjen Kemendagri menjadi langkah berharga bagi kami untuk berdiskusi dan menyampaikan persoalan yang dihadapi di daerah,” tegasnya.

Para Inspektur daerah memanfaatkan momentum ini untuk mendiskusikan isu-isu yang kerap luput dari perhatian pusat: kurangnya dukungan politik, tantangan integritas, serta kebutuhan reformasi sistem pelaporan.

Pertemuan ini menyiratkan upaya untuk menggagas ulang peran Inspektorat, dari sekadar unit pengawas menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah. Langkah ini selaras dengan semangat reformasi birokrasi yang terus didorong pemerintah pusat.

Namun jalan menuju penguatan fungsi pengawasan masih panjang. Diperlukan keberanian politik, konsistensi kebijakan, dan, tak kalah penting, ruang partisipasi yang terbuka bagi suara dari daerah.

Kehadiran Irjen Kemendagri di Makassar bukan hanya soal nostalgia. Ia menandai babak baru penguatan pengawasan yang dimulai dari akar: daerah. Jika ingin membangun tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel, maka suara dari ruang-ruang kecil seperti forum ini perlu didengar lebih serius oleh pusat.

(Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini