Luwu Timur Siapkan 33 Desa Jadi Mandiri dalam Tiga Tahun Lewat Pandu Juara
SENTRUMnews.com, LUWU TIMUR — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur meluncurkan program Pembangunan Desa Unggul Juara (Pandu Juara) untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa lewat pengembangan potensi lokal. Peluncuran resmi dilakukan Bupati Irwan Bachri Syam pada Senin malam (22/09/2025), ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh kepala desa dan ketua BPD dari 33 desa sampel.
Pemilihan 33 desa ini berdasarkan pengambilan tiga desa dari 11 kecamatan di Luwu Timur. Bupati Irwan berharap program ini dapat mengoptimalkan manfaat berbagai kegiatan desa yang selama ini belum maksimal dirasakan masyarakat.
Dalam tiga tahun ke depan, desa-desa diharapkan dapat mandiri secara finansial tanpa bergantung pada anggaran pemerintah. Bupati Irwan menjelaskan, pemilihan 33 desa sebagai final project didasarkan pada fokus pengembangan sektor pertanian, terutama komoditi unggulan seperti ayam dan telur yang diharapkan menjadi sumber pendapatan sekaligus membuka lapangan kerja.
“Kenapa harus 33 desa, karena awalnya saya berniat mengambil 3 sampel desa di setiap kecamatan. Di Luwu Timur ada 11 kecamatan sehingga muncullah 33 desa yang mau dijadikan final project,” ungkapnya.
Ia menambahkan, meski beberapa program desa sebelumnya berhasil, manfaatnya belum maksimal dirasakan masyarakat. Salah satu peluang yang dianggap besar adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didukung pengadaan 30 dapur di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Luwu Timur. “Ini merupakan peluang yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan dapurnya,” jelas Bupati.
Lebih jauh, Irwan menegaskan pentingnya studi tiru untuk menggali potensi desa, terutama dalam pengembangan usaha ayam dan telur. “Kita nanti akan studi tiru di dua atau tiga tempat untuk melihat potensi desa dimana yang bisa menjadi pengembangan ayam atau telur. Dan saya mau desa kita nantinya betul-betul mandiri,” tegasnya.
Bupati Irwan juga menaruh harapan besar agar dalam 2-3 tahun ke depan, desa yang berhasil mengelola pendapatan secara mandiri tidak lagi bergantung pada alokasi anggaran pemerintah.
Di sisi lain, Tim Ahli RPJMD Kabupaten Luwu Timur, Afrianto, menegaskan bahwa program ini sesuai dengan Peraturan Bupati dan difokuskan pada pengembangan komoditi unggulan desa sebagai sumber pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kenapa ada kata unggul di dalam karena kita berharap bahwa setiap desa nanti masing-masing akan ada komoditi unggulan yang nantinya akan menjadi sumber pendapatan desa sekaligus sumber kesejahteraan bagi masyarakat desa,” tuturnya.
Afrianto memaparkan, sektor pertanian menjadi fokus utama, dengan harapan sektor ini dapat menopang ekonomi desa secara berkelanjutan. “Ditahap awal ini kita akan melakukan pengkajian potensi yaitu mengidentifikasi komoditas unggulan desa yang nantinya akan mengupayakan perkembangannya pada tingkat marketing dan pemasarannya,” jelasnya.
Program ini menargetkan agar dalam tiga sampai lima tahun, desa-desa sudah bisa mencapai status kluster desa mandiri dengan komoditi yang mampu menyerap tenaga kerja dan menekan angka kemiskinan.
Peluncuran program ini dihadiri berbagai pihak, mulai dari Kepala OPD, Ketua DPC APDESI Suherman, kepala desa, ketua BPD, hingga pengurus Koperasi Merah Putih dan para pendamping program.
(Rs/Aw)
Tinggalkan Balasan