Asta Cita Prabowo dan RPJMD Dibahas Sekprov Sulsel di Reuni APDN, SHCW Sebut Pecundangi TAPD-DPRD
SENTRUMnews.com, Makassar – Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan membahas program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dalam forum reuni Alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Makassar.
Langkah itu menuai kritik dari Sultan Hasanuddin Corruption Watch (SHCW) yang menilai pembahasan tersebut tidak sesuai dengan agenda reuni.
Sekretaris SHCW, Adri Nofrianto, menilai forum alumni birokrasi justru dijadikan ruang untuk membicarakan agenda politik pemerintah. Menurutnya, hal itu berpotensi membuang anggaran sekaligus menyalahi tata kelola pemerintahan serta mengambil peranTim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD.
“Ini sangat menyimpang, apalagi kalau kegiatan mereka menggunakan uang negara. Ini kan praktik yang menyalahi tata kelola pemerintahan,” kata Adri dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).
Adri menegaskan bahwa pembahasan Asta Cita maupun RPJMD mestinya dilakukan bersama TAPD dan DPRD, bukan dalam forum alumni.
“Misalnya di daerah lain, yang kepala daerahnya alumni kampus A atau B. Mana mungkin kampus tersebut yang dilibatkan dalam menyusun implementasi program Asta Cita dan RPJMD-nya. Mereka pecundangi TAPD dan DPRD,” ujarnya.
SHCW pun mendorong Inspektorat Sulsel untuk mengaudit anggaran rumah tangga Sekprov yang diduga digunakan dalam acara tersebut. “Dengan kondisi efisiensi sekarang ini, kita dorong Inspektorat Sulsel audit anggaran Sekprov,” katanya.
Sebelumnya, Sekprov Sulsel Jufri Rahman yang juga alumni APDN angkatan 1988 menyampaikan rasa syukur bisa kembali berkumpul bersama sahabat lama. Menurutnya, reuni itu tak hanya ajang nostalgia, tapi juga wadah berbagi gagasan.
“Pertemuan ini penting karena menghadirkan para pengambil kebijakan di berbagai daerah. Kami berharap hasil FGD dapat memberi masukan positif dalam penyusunan kebijakan pemerintah daerah, khususnya dalam mengintegrasikan Asta Cita Nasional ke dalam RPJMD,” jelas Jufri.
Ia menambahkan, banyak alumni APDN kini menduduki posisi strategis di pemerintahan, baik di kabupaten/kota maupun provinsi.
“Kami optimistis alumni APDN dapat terus berperan aktif menghadirkan gagasan segar untuk pembangunan, termasuk penguatan tata kelola pemerintahan yang selaras dengan visi Asta Cita Nasional,” tandasnya.
Reuni APDN di Makassar ini dihadiri puluhan alumni lintas angkatan yang kini banyak menduduki jabatan strategis di pemerintahan daerah. Kehadiran mereka menunjukkan kuatnya jejaring birokrasi alumni APDN di kawasan timur Indonesia, khususnya di Sulsel.
(**/Sn)
Tinggalkan Balasan