Taruna Ikrar Pulang Kampung, MoU Proyek Rp1,7 Triliun Politeknik BPOM di Sulsel
SENTRUMnews.com, MAKASSAR – Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, pulang kampung ke Sulawesi Selatan dengan membawa kabar besar. Pemprov Sulsel bersama BPOM RI meneken MoU hibah lahan 10 hektare untuk pembangunan Politeknik BPOM senilai Rp1,7 triliun, yang digadang menjadi pusat pendidikan pertama di Indonesia Timur khusus pengawasan obat dan makanan.
Acara itu berlangsung di Aula Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, beberapa waktu lalu. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, yang juga putra asli Sulsel, hadir dalam momentum penting tersebut. Taruna dikenal sebagai alumnus sekolah di Sulsel sebelum melanjutkan studi S1 Pendidikan Dokter Umum di Universitas Hasanuddin (Unhas).
Semasa kuliah, ia dikenal aktif berorganisasi, menekuni dunia sains, sekaligus gemar menulis. Ia bahkan sempat belajar menulis di penerbit kampus Identitas Unhas di sela kesibukan kuliahnya.
Politeknik BPOM ini akan menjadi lembaga pendidikan pertama di Indonesia Timur yang fokus pada pengawasan obat dan makanan.
Dilaporkan, Proyek strategis tersebut direncanakan menggunakan skema multiyears dengan estimasi anggaran mencapai Rp1,7 triliun.
Gubernur Sulawesi Selatan menyebut kerja sama ini sebagai langkah penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Insya Allah kami Pemprov Sulsel akan mendapatkan minimal 10% kuota afirmasi bagi siswa-siswi berprestasi dari SMA dan SMK se-Sulawesi Selatan untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik ini,” ungkap Gubernur, dikutip Jumat (5/9/2025).
Selain itu, para lulusan juga diproyeksikan memiliki peluang besar mendapatkan ikatan dinas. Diperkirakan, 50% lulusan Politeknik BPOM nantinya akan direkrut sebagai tenaga penyuluh BPOM dan ditempatkan di berbagai wilayah Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sulsel bersama BPOM RI berharap proyek ini berjalan lancar dan memberi manfaat besar bagi penguatan pengawasan obat dan makanan sekaligus investasi pendidikan di Tanah Air.
“Mari mendoakan semoga dilancarkan dan bermanfaat bagi peningkatan investasi SDM Sulsel dan Indonesia. Aamiin,” tandasnya.
Pembangunan Politeknik BPOM di Sulsel diharapkan melahirkan tenaga profesional pengawasan obat dan makanan, sekaligus bukti kolaborasi pusat-daerah untuk mencetak SDM unggul dari Kawasan Timur Indonesia.
(**/Jn)
Tinggalkan Balasan