Kebocoran Pipa PT Vale Rusak 82 Hektar Lahan, Ganti Rugi Belum Jelas

Tampak hadir Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam Bersama Ketua DPRD Lutim Ober Datte, Kapolres Lutim AKBP Ario Putranto, Pabung Mayor Arm Syafaruddin dan perwakilan PT Vale dalam rapat koordinasi penanganan kebocoran pipa di Kecamatan Towuti. (FT: Hms)

SENTRUMnews,com, LUWU TIMUR– Kebocoran pipa minyak milik PT Vale Indonesia di Kecamatan Towuti, Luwu Timur, merusak sedikitnya 82 hektar lahan warga yang tersebar di lima desa.

Pemerintah daerah bersama PT Vale masih fokus pada langkah penanganan darurat, sementara mekanisme ganti rugi untuk masyarakat terdampak belum juga jelas atau masih samar.

Hal itu terungkap saat Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin rapat koordinasi terkait kebocoran minyak di fasilitas PT Vale Indonesia. Rapat digelar di Kantor Camat Towuti, Kamis (28/8/2025), untuk membahas dampak dan langkah penanganan secara lebih mendalam.

Irwan mengungkapkan kebocoran sejak 23 Agustus lalu sudah merusak lahan warga di lima desa, yakni Lioka, Baruga, Langkia Raya, Matompi, dan Timampu, dengan total luas terdampak 82 hektar.

“Per hari ini, dampak kebocoran tidak hanya dirasakan oleh satu desa, tetapi kurang lebih lima desa, yaitu Lioka, Baruga, Langkia Raya, Matompi, dan Timampu, dengan luas lahan terdampak mencapai 82 hektar,” ungkap Bupati Irwan.

Ia menegaskan penanganan cepat sangat penting agar kerugian masyarakat tidak semakin besar. Pemerintah juga sudah menurunkan tim ahli untuk mengidentifikasi kondisi di lapangan.

“Alhamdulillah, tim ahli sudah turun untuk mengidentifikasi hal-hal taktis yang mendesak dilakukan,” kata Irwan.

Selain penanganan darurat, Irwan meminta PT Vale melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang.

“Melalui kejadian ini, kita evaluasi hal-hal teknis yang mungkin menjadi penyebab kebocoran, dan bagaimana PT Vale bisa menyediakan alat pendeteksi keselamatan demi keamanan masyarakat,” tegasnya.

Dari pihak perusahaan, Direktur dan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah, menyatakan komitmen penuh untuk melakukan pemulihan lingkungan serta memberikan solusi jangka panjang.

“Kami berkomitmen melakukan pemulihan dan mitigasi dampak sebagai bentuk tanggung jawab moral kami selaku perusahaan yang telah beroperasi selama 50 tahun di Luwu Timur,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Luwu Timur dan pemerintah atas insiden tersebut. PT Vale telah mengaktifkan langkah tanggap darurat dengan menutup sumber kebocoran pipa, membersihkan area terdampak, serta melakukan monitoring kualitas air dan tanah secara berkelanjutan.

‎“Kami mohon maaf jika situasi ini menimbulkan perbedaan dalam tatanan sosial dan lingkungan. Namun, kami telah berupaya maksimal melakukan penanganan jangka pendek dan menengah,” imbuhnya.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri Kapolres Lutim AKBP Ario Putranto T., Pabung Mayor Arm Syafaruddin, Ketua DPRD Lutim Ober Datte, sejumlah kepala OPD, Camat Towuti Amri Mustari, para kepala desa, perwakilan masyarakat terdampak, serta tim dari PT Vale.

Usai rapat, Bupati Irwan bersama unsur Forkopimda dan jajaran PT Vale menggelar pertemuan terbatas membahas langkah strategis dan taktis penanganan kebocoran. Rangkaian kegiatan ditutup dengan peninjauan langsung ke lahan warga yang terdampak di beberapa desa Kecamatan Towuti.

(Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Klik untuk Baca: