Andi Sudirman Sentil PT Vale terkait Kebocoran Pipa Minyak di Wilayah Ibas
SENTRUMnews.com, LUWU TIMUR – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyoroti insiden kebocoran pipa milik PT Vale Indonesia Tbk di Luwu Timur pada 23 Agustus 2025. Ia menegaskan perusahaan tambang nikel tersebut harus bertanggung jawab penuh atas dampak yang ditimbulkan, termasuk potensi kerugian pada puluhan hektar sawah warga serta lingkungan sekitar.
Menurut Andi Sudirman, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam (Ibas) untuk memastikan penanganan cepat di lapangan.
“Saya sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung, memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan direcovery,” kata Andi Sudirman, Senin (25/8/2025).
Ia menekankan, PT Vale tidak hanya berkewajiban memulihkan dampak teknis, tetapi juga harus memberi perhatian khusus kepada masyarakat yang terdampak.
“Kegiatan perusahaan harus benar-benar memprioritaskan keselamatan pekerja, masyarakat sekitar, dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menyampaikan hingga kini pemerintah daerah masih melakukan identifikasi untuk mengukur sejauh mana dampak sosial dan lingkungan dari insiden tersebut.
Menurut Irwan, ia telah berkomunikasi langsung dengan CEO PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto untuk membahas langkah darurat sekaligus pencegahan jangka panjang.
“Sejauh ini PT Vale cukup kooperatif dan bertindak cepat di lapangan,” kata Irwan kepada wartawan, dikutip, Selasa (26/8/2025).
Sementara itu, PT Vale Indonesia melalui keterangan resminya menyebut telah menurunkan tim Emergency Response Group (ERG) dan memasang oil boom serta oil trap guna menahan penyebaran cairan. Perusahaan juga menyampaikan permohonan maaf dan berkomitmen menangani insiden dengan penuh tanggung jawab.
Gubernur Andi Sudirman mengingatkan bahwa perusahaan tambang sebesar Vale harus memiliki standar pengamanan yang tinggi dalam mengelola fasilitas, termasuk prosedur darurat bila terjadi kebocoran.
“PT Vale harus bertanggung jawab penuh atas dampak yang sudah terjadi,” pungkasnya.
Meski tidak ada laporan korban jiwa, warga sekitar mengeluhkan air yang sudah tercemar dan ancaman gagal panen akibat sawah yang terendam limbah.
(**/Jn)
Tinggalkan Balasan