Sekda Khawatir Ekonomi Sulsel Masih Bertumpu pada Pengolahan, Pertanian, dan Tambang

Sekda Sulsel Jufri Rahman mengingatkan ekonomi daerah masih bergantung pada sektor rentan di tengah gejolak global, saat forum Sulsel Talk di Kantor BI Sulsel, Makassar, Selasa, 12 Agustus 2025. (FT: Hms)

SENTRUMnews.com, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mengapresiasi peran Bank Indonesia (BI) yang konsisten memfasilitasi forum Sulsel Talk sebagai wadah diskusi dan kolaborasi strategis menghadapi tantangan ekonomi global.

Forum bertema “Mendorong Akselerasi Ekonomi Sulsel di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global” itu digelar di Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan BI Sulsel, Selasa (12/8/2025). Kegiatan dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan perbankan, akademisi, pelaku usaha, dan asosiasi bisnis.

Ekonomi Bergantung pada Sektor Rentan
Jufri menegaskan, perekonomian Sulsel masih bergantung pada sektor strategis seperti industri pengolahan, pertanian, dan pertambangan. Ketiga sektor ini dinilai rentan terhadap dinamika perdagangan dunia.

“Dinamika tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, misalnya, bisa menekan kinerja pengolahan ikan, udang, dan nikel. Tekanan juga datang dari mitra dagang seperti Tiongkok yang terdampak hambatan ekspor ke AS, sehingga permintaan terhadap komoditas unggulan Sulsel bisa berkurang,” ujarnya, dikutip dari laman Pemprov Sulsel, Rabu (13/8/2025).

Pertumbuhan Melambat, Inflasi Naik
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2025 mencapai 4,94 persen (yoy), melambat dibanding triwulan I yang tumbuh 5,78 persen (yoy). Dari sisi pengeluaran, perlambatan dipicu turunnya konsumsi rumah tangga pascalibur Idulfitri dan Ramadan.

Sementara inflasi Juli 2025 tercatat 0,61 persen (mtm), naik dari Juni 2025 sebesar 0,06 persen (mtm). Secara kumulatif, inflasi hingga Juli 2025 mencapai 2,46 persen (ytd).

Hadapi Ketidakpastian Global
Menjawab tantangan tersebut, Pemprov Sulsel bersama pemangku kepentingan akan mendorong diversifikasi sektor, hilirisasi industri, penguatan industri kreatif, serta pertanian modern.

“Kegiatan Sulsel Talk menjadi momentum strategis untuk merumuskan langkah konkret memperkuat daya saing ekonomi. Kita butuh strategi adaptif agar Sulsel tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global,” kata Jufri.

Ia menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor. “Mari kita perkuat sinergi dan mengedepankan inovasi untuk membangun ekonomi Sulsel yang tangguh dan berkelanjutan,” tandasnya.

(**/Rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini