Langkah Kecil di Pulau Terpencil: Ketika Gubernur Sulsel Kirim Tim Medis Spesialis

Tim Medis menyapa pulau kecil dalam Program Pelayanan Kesehatan Bergerak ke Kabupaten Selayar dan Pangkep, Senin 4 Agustus 2025. (FT: Hms Pemprov)

SENTRUMnews.com, MAKASSAR – Sebanyak 20 tenaga kesehatan spesialis diberangkatkan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman ke pulau-pulau terpencil dalam Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB), Senin 4 Agustus 2025.

Tim medis ini akan bertugas di wilayah kepulauan Kabupaten Selayar dan Pangkep untuk memberikan layanan kesehatan spesialis yang selama ini sulit diakses masyarakat setempat.

Pelepasan dilakukan di halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Para nakes berseragam putih dan rompi biru tampak siap menjalankan misi kemanusiaan, melintasi laut demi menjangkau warga di daerah terisolasi.

Tugas di Selayar dan Pangkep

Sebanyak 10 tenaga medis ditugaskan ke Kepulauan Selayar, sementara 10 lainnya ke Kabupaten Pangkep.

Dokter spesialis gigi dan mulut, dr. Wiwik Elnangti Wijaya, menyebut bahwa tim medis tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga melakukan pendataan kebutuhan riil masyarakat di lapangan. Hasilnya akan menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan daerah.

“Kami juga mencatat langsung apa saja yang dibutuhkan masyarakat. Ini akan kami sampaikan kepada Pak Gubernur,” ujar dr. Wiwik, dikutip Selasa (5/8/2025). Ia ditugaskan di Pulau Sabutung, Kepulauan Selayar.

Di Selayar, Pulau Sabutung akan menjadi titik koordinasi utama. Dari sana, tim medis akan menjangkau 5 hingga 6 pulau sekitar, dengan sistem layanan dan rujukan yang disesuaikan kondisi geografis.

Harapan Warga Kepulauan

Program ini disambut antusias oleh warga dan pemerintah setempat. Camat Liukung Tupabbiring Utara, Husni Tamrin, menyebut kehadiran dokter spesialis sebagai jawaban dari harapan panjang masyarakat.

“Alhamdulillah, ini sangat bermanfaat. Kehadiran dokter spesialis dari Pak Gubernur adalah jawaban atas doa warga kepulauan,” ujar Husni saat menyambut tim PKB di Pelabuhan Maccini Baji, Pangkep.

Salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Pangkep, Suharto, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk nyata kehadiran negara.

“Harapannya, tak ada lagi warga yang merasa terisolasi dari layanan kesehatan,” kata Suharto.

Tugas dan Misi Kemanusiaan

Bagi dr. Wiwik dan rekan-rekannya, tugas ini bukan hanya soal profesi, tapi soal menyapa sesama. Langkah mereka di atas dermaga adalah langkah kecil dengan dampak besar—menghubungkan layanan publik dengan warga yang selama ini nyaris tak tersentuh sistem kesehatan.

“Ini bukan hanya tugas medis. Ini soal kemanusiaan,” kata dr. Wiwik.

Program PKB diharapkan bisa menjadi model layanan kesehatan yang adaptif dengan tantangan geografis, dan mampu membangun sistem kesehatan yang benar-benar merata hingga pelosok Negeri. (Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini