Kolaborasi Pelestarian Laut, Mahasiswa UNCP Jadikan Munte sebagai Desa Binaan

Mahasiswa HMS Biologi UNCP bersama POS TNI AL Munte, Pemerintah Desa Munte, dan LKPR melakukan transplantasi terumbu karang di perairan Desa Munte, Luwu Utara, Minggu 3 Juli 2025. (FT: Sn)

SENTRUMnews.com LUWU UTARA — Himpunan Mahasiswa Sains (HMS) Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menggelar kegiatan transplantasi terumbu karang di perairan Desa Munte, Kecamatan Tana Lili, Luwu Utara, Sulsel, Ahad (3/8/2025). Aksi ini jadi bagian dari upaya pelestarian ekosistem laut yang dikemas dalam tema “Coral Care: Dari Kita untuk Bumi.”

Tak sendiri, HMS Biologi UNCP menggandeng POS TNI AL Munte (Lantamal VI Makassar), Pemerintah Desa Munte, dan Lembaga Konservasi dan Penelitian Riset (LKPR).

Dilaporkan, sebanyak 50 peserta terlibat, termasuk lima penyelam profesional yang menanam 12 media tanam terumbu karang menggunakan enam perahu milik nelayan setempat.

Kegiatan ini diawali sejak Jumat (2/8) dengan edukasi bagi warga, pengenalan alat selam scuba diving, serta pemaparan tentang pentingnya terumbu karang bagi keberlangsungan ekosistem laut.

“Kegiatan ini tidak hanya transplantasi, tapi juga edukasi dan pelibatan aktif masyarakat. Ini penting untuk keberlanjutan,” ujar Ketua HMS Biologi UNCP, Aldrian Tri Putra dalam keterangannya.

Munte Resmi Jadi Desa Binaan

Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan MoU antara HMS Biologi UNCP dan Pemerintah Desa Munte. Desa ini kini resmi ditetapkan sebagai Desa Binaan HMS Biologi dalam program pelestarian lingkungan pesisir dan pemberdayaan masyarakat berbasis ilmiah.

Langkah ini diharapkan menjadi fondasi jangka panjang dalam membangun kesadaran dan keterlibatan warga menjaga laut.

Kepala Desa Munte menyambut baik inisiatif ini. “Kami harap laut kami kembali subur dan jadi habitat sehat bagi biota laut. Terima kasih atas kepedulian mahasiswa,” ujarnya.

Jadi Inspirasi Gerakan Konservasi

Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain untuk turut aktif dalam isu pelestarian lingkungan, khususnya kawasan pesisir. Dengan kolaborasi lintas sektor, kegiatan seperti ini diyakini bisa berdampak lebih luas dan berkelanjutan. (Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini