Desa Pangi Wakili Luwu di Lomba Desa Provinsi, Bupati Minta Jadi Role Model Nasional

Tim Verifikasi Lomba Desa Sulsel disambut tarian adat saat kunjungi Desa Pangi, Luwu. Desa ini jadi wakil Luwu di ajang lomba tingkat provinsi. (FT: Ist)

SENTRUMnews.com, LUWU Desa Pangi di Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, resmi mewakili daerahnya dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2025. Kedatangan Tim Verifikasi dari Pemprov Sulsel disambut hangat masyarakat, dengan tarian adat Paduppa Selasa 29 Juli 2025.

Tim Verifikasi dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel, A. M. Akbar RPN. Mereka disambut oleh Kepala Desa Pangi dan Ketua TP-PKK, serta dihadiri Bupati Luwu H. Patahudding, Ketua DPRD Luwu Ahmad Gazali, dan Ketua TP-PKK Kabupaten Hj. Kurniah Patahudding. Forkopimda juga turut hadir.

Bupati Patahudding menyampaikan bahwa Desa Pangi sebelumnya keluar sebagai juara pertama di tingkat Kabupaten Luwu. Desa ini dinilai unggul dalam tata kelola pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

Desa Pangi menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa dan perkembangan pesat dalam berbagai sektor,” ujar Patahudding, dikuti Rabu (30/07/2025).

Ia menegaskan, lomba ini bukan sekadar ajang perebutan juara, tapi menjadi sarana evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Tak hanya berharap sukses di tingkat provinsi, Patahudding juga ingin Desa Pangi bisa jadi contoh desa inovatif di level nasional.

Semangat kebersamaan dan komitmen membangun harus terus dijaga agar bisa jadi desa percontohan,” ucapnya.

Sekretaris Dinas PMD Sulsel, A. M. Akbar, menyebutkan Desa Pangi jadi satu dari lima desa/kelurahan yang lolos ke tahap verifikasi lapangan. Penilaian mencakup sembilan bidang, mulai dari pemerintahan, pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi masyarakat.

Desa adalah garda terdepan pelayanan publik. Kualitas desa yang baik akan berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” jelas Akbar.

Tema lomba tahun ini adalahDesa dan Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional melalui Indonesia Emas.”

Akbar juga menyoroti pentingnya digitalisasi dan kolaborasi antara pemerintah desa, BUMDes, koperasi, dan pihak swasta. Menurutnya, desa harus terus berinovasi memanfaatkan potensi lokal secara produktif dan berkelanjutan.

Ini bukan soal menang, tapi bagaimana desa bisa membangun dengan karakter, kemandirian, dan kearifan lokal,” pungkasnya. (Rs/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini