UMB Dinilai Berkontribusi, Palopo Diakui Nasional Jadi Kota Inspiratif Telinga Sehat

Dosen dan Mahasiswa Universitas Mega Buana (UMB) bersama Komite Daerah PGPKT Palopo menyerahkan alat bantu dengar dan buku panduan perawatan telinga kepada peserta edukasi dan skrining pendengaran, Jumat (18/7) lalu. Program ini menyasar anak berkebutuhan khusus dan komunitas nelayan. (FT: Dok UMB)

SENTRUMnews.com PALOPO — Kota Palopo kembali jadi sorotan di level nasional, bukan karena pembangunan fisik atau capaian ekonomi, tapi karena keberhasilannya jadi pionir dalam sistem kesehatan pendengaran yang inklusif.

Dalam ajang The 14th Indonesian Annual Otology Scientific Meeting (PITO XIV) di Jakarta pekan lalu, kota ini dianugerahi predikat sebagai Kota Inspiratif Telinga Sehat, karena dinilai aktif dalam penanggulangan gangguan pendengaran.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL), dan dinilai sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai inovasi dan kolaborasi lintas sektor yang berhasil dijalankan di daerah ini.

Penghargaan ini disebut tak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk Universitas Mega Buana (UMB) Palopo. Kampus ini menjadi motor utama program edukasi dan skrining kesehatan telinga, terutama bagi anak berkebutuhan khusus dan nelayan.

Sebelumnya, UMB Palopo melalui Prodi S3 Kesehatan Masyarakat berkolaborasi dengan Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (KOMDA-PGPKT) Palopo menggelar kegiatan pengabdian masyarakat, Jumat (18/7) lalu. Selain penyuluhan, peserta juga mendapat alat bantu dengar dan buku saku panduan perawatan telinga berbasis kearifan lokal.

“Mesin tempel perahu nelayan bisa menghasilkan suara hingga 100 desibel. Ini sangat berisiko bagi pendengaran,” kata dr. Hj. Iin Fatimah Hanis, Sp.THT, mahasiswa S3 UMB yang terlibat dalam program ini.

Sementara Ketua KOMDA PGPKT Palopo, Hj. Isnada Firmanza, mengapresiasi peran UMB. “Kehadiran kampus ini jadi contoh kolaborasi yang bisa diadopsi di daerah lain,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Prodi S3 Kesmas UMB, Prof. Azniah Syam, berharap kegiatan serupa bisa terus digelar ke berbagai komunitas lainnya. “Ini bagian dari visi UMB untuk hadir langsung di tengah masyarakat,” katanya.

Penjabat Wali Kota Palopo, Firmanza DP, mengatakan kolaborasi lintas sektor jadi kunci sukses. Pemerintah daerah disebut aktif melakukan pemeriksaan THT gratis, edukasi publik, hingga rehabilitasi gangguan pendengaran.

“Program ini memberi dampak langsung bagi warga dan bisa jadi contoh nasional,” ujar Firmanza dalam simposium bertema gangguan pendengaran dikutip Senin (28/07/2025).

Pengakuan terhadap Palopo tidak datang secara instan. Ia tumbuh dari kepedulian, kerja lintas sektor, dan dorongan kuat dari komunitas akademik.

Dengan menyandang predikat Kota Inspiratif, Palopo kini diharapkan dapat menjadi rujukan nasional dalam pengembangan sistem kesehatan pendengaran yang inklusif dan berkelanjutan. (Sn/Jn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini